Tak layak untuk ditepati
Rapuh dan usang menyelimuti setiap
ruang-ruang lazuardi
Mencekam suara petir yang
menggelegar
Matahari yang menyenggat tubuh ini
Lubang-lubang terlihat jelas
Binatang-binatang datang silih
berganti
Terdengar suara-suara kayu yang
rapuh
Ayah dan ibu membatin di dalam hati
Tempat yang tak seharusnya ditepati
Hanya ada kardus dan kain
Tinggal dibawah kolong jembatan yang
terdengar kenderaan berteriak setiap harinya
Di mana harus mencari tempat yang
tenang
Bersyukur ...
Itu yang selalu dilontarkan ayah dan
ibu
Karena dengan bersyukur hidup akan
terasa tenang
No comments:
Post a Comment