Sunday, November 3, 2019

Dakwah Marjinal (Part 4)





Esok harinya...

Kami pengajar juga menyediakan Kopaja untuk membawa anak-anak menuju kolam renang yang terdekat di daerah Jakarta Timur. Anak-anak mulai berdatangan dengan rasa senang. Lalu dapat pengarahan dari kakak-kakak pengajar. Setelah selesai pengarahan, mereka masuk ke dalam Kopaja dan mulailah perjalanan menuju kolam renang.

Sesampai di kolam renang kami berkumpul terlebih dahulu di Taman, untuk memberikan games dan hadiah untuk anak-anak berupa tas dan peralatan alat tulis. Melihat kebahagiaan mereka, senyum yang tulus, canda-tawa mereka seperti dunia ini terasa indah. Melakukan hal yang kecil karena kita tidak tahu atau merasakan kebahagiaan itu terasa indah dalam hidup.
Setelah bermain games lanjut masuk ke kolam renang. Dengan penuh canda-tawa setiap langkah ini seperti bahagia.

Satu persatu anak-anak masuk dan berganti baju untuk berenang. Pengajar juga memberikan beberapa games di kolam renang setelah berenag dilanjut makan siang bersama-sama. Dilanjut berenang bebas bersama teman-teman yang lain. Setelah selesai berenang bergegas untuk ganti baju dan salat berjamaah.

Selesai salat menuju kopaja untuk pulang ke rumah masing-masing. Di dalam kopaja sambil bernyanyi bersama dan saling menceritakan hari ini bisa berenang, main games dan mendapatkan hadiah.

Alhamdulillah sampai dan kembali ke rumah masing-masing yang mempunyai rumah. Kakak-kakak pengajar pun masih harus rapat membahas hari ini.

Lelah hari ini terbayar dengan kebahagiaan adik-adik jalanan yang penuh canda-tawa mereka.
Banyak pelajaran yang di dapat hari ini, belajar bukan di dalam kelas saja tapi belajar dari pengalaman yang ada membuat kita menyadari hidup ini untuk saling tolong-menolong satu sama lain. Memberikan banyak arti dalam hidup untuk terus menjadi manusia yang tawadhu, selalu berpikir postif dan menajdi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Karena kita tidak tahu bisa hidup untuk esok hari atau tidak. Maka, lakukanlah hari ini dengan sebaik mungkin dan bisa bermanfaat untuk orang lain meski terlihat kecil tapi bagi mereka adalah hal yang besar.

Hari Rabu mulai mengajar anak-anak jalanan.

Tiba-tiba beberapa Kakak Pengajar melihat Rian dan Sakti tertangkap oleh Satpol PP dan langsung dibawa dengan mobil Satpol PP. Ya Allah, kami sebagai pengajar tidak bisa menolong mereka karena mobil melaju sangat cepat.

Akhirnya, kami memutuskan untuk mengajar anak-anak yang lain karena sudah yang datang untuk belajar. Dimulai denga salat berjamaah seperti biasa, dilanjut ice breaking, membaca iqra dan dibacakan dengan oleh Kakak Pengajar. Semua anak-anak tertawa lepas mendegar cerita Kakak Pengajar sambil menikmati kue yang sudah disediakan dan sekotak susu untuk dinikmati para anak-anak. Tetapi masih terasa gelisah dengan keadaan kakak-beradik tersebut Rian dan Sakti apa yang terjadi dengan mereka, dibawa kemana mereka oleh Satpol PP. Padahal mereka hanya berjualan di tissu di lampu merah, karena dengan menjual tissu mereka bisa makan itupun kalau laku banyak bisa makan, kalau tidak laku mereka hanya bisa menahan lapar dan tertidur dengan keadaan yang sangat lapar.

Selesai menceritkan dongeng kepada anak-anak dilanjut dengan doa penutup dan pulang ke rumah masing-masing.

Beruntung bisa belajar di Pesantren Bina Insan Kamil, bukan belajar saja kita dituntut untuk mengajar anak jalanan dan Program Pesantren lainnya. Para Ustadz memberitahukan akan diadakan Daurah selama 3 hari di Bogor acara ini wajib bagi para santri.

Hari jumat pun tiba.

Bergegas menuju Stasiun Kota untuk mengikut daurah Pesantren di Bogor. Seperti biasa kereta sangat penuh dan sesak dengan para pekerja yang ingin pulang ke rumah. Sampai-sampai aku tidak kebagian tempat duduk dan harus berdiri di depan pintu kereta karena banyak orang yang datang silih berganti untuk menaiki kereta. Perjalanan cukup jauh kaki terasa pegel dan sudah banyak orang yang turun ke Stasiun tujuannya masing-masing.

Akhirnya, sampai juga di Stasiun Bogor tapi bingung harus kemana. Memutuskan menunggu teman yang masih di kereta.

Sesampai di Stasiun kami langsung menuju Pesantren yang berada di Bogor dengan menggunak “GrabCar”. Menikmati Kota Bogor di malam hari sepi dan banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi.

Sampai juga di Pesantren Bogor. Sejenak beristirahat dan makan malam yang sudah disediakan teman-teman yang sudah hadir terlebih dahulu. Dilanjut materi yang diberikan Para Ustadz dan saling berdiskusi antar teman. Selesai materi dilanjut tidur malam

Jam 03.00 WIB para Santri bangun untuk melaksanakan salat Tahajud berjamaah dan Tilawah bersama.

No comments:

Post a Comment

5 Cara Agar Produktif Selama Masa Karantina #DirumahAja #MelawanVirusCorona

(Source: Unsplash) Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Bagaiamana kabarnya teman-teman? Semoga sehat selalu ya. Ikut...