Sunday, October 20, 2019
ISTANBUL
Salah satu perjalanan kami yang paling berkesan adalah ketika berkesempatan untuk mengunjungi negaranya Presiden Erdogan, yakni Turki. Negeri dengan mayoritas penduduknya Muslim, akan tetapi kehidupannya masih sekuler, memisahkan antara agama dan kehidupan sosial bernegara atau bermasyarakat.
Dari sekian kota menarik yang kami kunjungi, seperti Ankara yang merupakan ibukota negara, atau Pamukale yang terdapat gunung es yang bentuknya seperti kapas, atau Kusadashi tempat bersejarah dengan legenda kuda Trojan-nya. Namun hanya Cappadocia dan Istanbul yang paling berkesan dalam perjalanan kami.
Di Cappadocia kami bisa ikut naik balon udara dengan pemandangan bukit-bukit berbatu yang sudah dipahat menjadi rumah tempat tinggal, mirip gambaran rumah kaum Ad di dalam Qur'an. Tentu menjadi pemandangan yang sangat indah dan pengalaman tak terlupakan.
Sementara, Istanbul tetap yang paling berkesan. Istanbul merupakan kota terbesar dan terpadat di Turki. Uniknya lagi, ia kota yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam benua Asia dan sebagiannya lagi termasuk benua Eropa, dengan selat Bosporus sebagai pemisahnya.
Selain itu, Istanbul juga syarat akan sejarah keislamannya yang heroik. Dulunya kota ini bernama Konstantinopel yang dikuasai oleh bangsa Romawi kuno. Namun Sultan Mehmed 2 (Muhammad Al Fatih) berhasil menaklukkannya dan menjadikannya ibukota dari kerajaan Daulah Turki Utsmani atau yang di dunia Barat dikenal sebagai Ottoman Empire. Setelah ditaklukkan oleh Sultan Al Fatih yang merupakan salah satu panglima dan pemimpin besar dalam sejarah Islam, maka beliau mengganti nama Konstantinopel jadi Islambul yang artinya Islam semua. Namun karena kebiasaan orang di Turki yang menyebabkan penyebutan Islambul jadi Istanbul.
Di Istanbul inilah, icon Turki berada. Masjid Sultan Ahmed atau yang biasa dikenal sebagai Masjid Biru (Blue Mosque) serta Hagia Sofia (bekas Gereja yang sempat berubah jadi Masjid) yang kini telah dialihfungsikan sebagai museum, merupakan world heritage berkelas yang dimiliki Turki hingga saat ini.
Demikian sedikit pengalaman yang bisa saya bagikan untuk teman-teman di sini. Semoga bermanfaat dan memberi motivasi agar bisa ikutan mengunjungi Turki suatu saat nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 Cara Agar Produktif Selama Masa Karantina #DirumahAja #MelawanVirusCorona
(Source: Unsplash) Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Bagaiamana kabarnya teman-teman? Semoga sehat selalu ya. Ikut...
-
Judul Novel : Azimah (Derita Gadis Aleppo) Penulis : Arum Faiza Penerbit ...
-
A. Identitas Buku Judul : Bebas Takut Hamil dan Melahirkan (Panduan Praktis Persalinan yang Nyaman dan...
-
Edgi belajar menaiki boat di sebuah pesisir pantai. Ia bersama dengan dua temannya, Valoh dan Souljah hendak melarikan diri ke sebuah pula...
No comments:
Post a Comment