Ika Yudha Ningrum, wanita yang
menginspirasi dan tangguh ini membuat saya kagum dalam menjalani hidupnya. Beliau
adalah salah satu penanggung jawab grup Kairo yang informatif dan memberikan
semangat kepada pejuang literasi yang berada di grup Kairo.
Terlahir dari keluarga sangat
sederhana, tak membuat Ika ini menjadi patah semangat dan menyerah dalam
mengarungi kehidupannya.
Suaminya bernama Bambang Margono,
Ayahnya bernama Juhartono dan Ibunya bernama Hartati.
Sedari kecil, orang tua beliau sudah
menanamkan jiwa kemandirian pada dirinya. Ia diajarkan agar tidak
menggantungkan hidupnya kepada orang lain, melainkan hanya kepada Allah Swt.
Kemudian, Ika pun mengambil jurusan
kuliah keperawatan di Akademi Perawat Notokusumo Jogjakarta pada tahun 2002 dan
DIV Keperawatan di Poltekkes Tanjung Karang Lampung, karena jiwa sosialnya yang
sangat tinggi. Ia ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu sesama.
Mempunyai motto hidup, “Hidup adalah
kesempatan untuk belajar berbagi dan berkarya.
Tergabung di beberapa komunitas
seperti kecanduan sedekah Indonesia, Ibu Profesional dan Tapis Bogor.
Bukan hanya sebagai perawat saja Ika
pun sebagai pejuang literasi Ia banyak
menghasilkan karya tulis – yang merupakan curhatannya sebagai seorang ibu. Di antaranya,
“Antologi Bangga Menjadi Ibu,” “Antologi Diary of Love,” “Antologi Beloved of
Love,” “Antologi Puisi Kepak Sayap Perempuan,” “Antologi Puisi Opera Hati
Perempuan,” dan lusinan karya antologi beliau yang umumnya bercerita tentang
dunia para ibu dan anak-anak.
#tantanganpekan8
#biografi
#ODOP
No comments:
Post a Comment