Alhamdulillah
datang bulan ramadan, bulan yang penuh berkah karena ibadah yang dikerjakan
akan dilipatgandakan di bulan Ramadan. Sambutlah dengan bahagia dan penuh
syukur. Semoga Allaah memudahkan kita
menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Bagaimana hari pertama puasa
? Pasti bahagia dong bulan Ramadan tiba.
Kali ini saya mengikuti challenge dari Blogger perempuan untuk menulis
#30HariKebaikanBPNxSKIPPY.
Ramadan
kali ini harus jadi Ramadan Terbaik kita, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
1.
Fokus pada ibadah di bulan Ramadan (salat, zikir, shodaqoh,
doa, tilawah, menjaga hati dan lisan, menjaga hati dan lisan, memberi makan
untuk berbuka puasa, mendengarkan kajian online atau datang ke majlis ilmu).
2.
Jangan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau
sia-sia selama Ramadan, apalagi tidak ada manfaat untuk menambah keimanan kita.
3.
Makanlah secara sederhana atau cukup, Ramadan bulan
merasakan Lapar bukan merasa kekenyang atau makan berlebihan.
4.
Jangan lupa waktu sahur an berbuka adalaha waktu
mustajab untuk berdoa, maka manfaatkan waktu tersebut dengan baik, agar tidak
merasa kehilangan waktu tersebut.
5.
Ramadan harus jadi bulan bersih-bersih Qolbu dan
Raga. Qolbu makananya adalah sedikit makan atau berpuasa lebih baik dan Raganya
kita istirahatkan dari kunyah-mengunyah berlebihan selama Ramadan.
6.
Aktifkan “tombol” penyesalan jika terlambat salat
fardu, tarawih, salat malam, salat dhuha dan lainnya.
7.
Ikhlaskan niat kita melakukannya karena iman dan
ketaatan kepada-Nya.
Alhamdulillah,
pasti kalian sudah baca tips-tips di atas. Oke, saya akan membahas tentang
puasa.
1.
Definisi dan perintah puasa
Puasa
(shaum) menurut bahasa adalah menahan diri. Sedangkan menurut istilah syari’at,
beribadah dari makan, minum, bersetubuh dan hal-hal lain yang membatalkannya,
mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Allah
‘Azza wa jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
2.
Keutamaan puasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya, “Puasa adalah tameng dari api Neraka, seperti tameng
salah seorang dari kalian dalam peperangan. (Shahiihul jaami’ no. 3879).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya di Surga terdapat pintu yang
bernama ar-Rayyan. Darinya orang-orang yang berpuasa akan masuk (Surga) di hari
Kiamat dan tidak ada seorang pun selain mereka masuk melalui pintu tersebut. Diserukan: Di mana
orang-orang yang berpuasa? Lalu mereka bangkit dan tidak seorang pun selain
mereka yang masuk melalui pintu tersebut. Jika mereka telah masuk maka pintu
itu ditutup sehingga tidak seorang pun selain mereka yang masuk.” (Muttafaq
‘alaih al al-Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
3.
Kewajiban Puasa Ramadan
Puasa Ramadan wajib dengan dalil
dari al-Quran, as-Sunnah dan ijma ‘umat. Allah Ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ
سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda yang artinya, “Islam dibangun di atas lima dasar: 1) Syahadat
bahwa tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. 2) Mendirikan
shalat, 3) Membayar zakat, 4) Haji ke Baitullah bila mampu dan 5) Puasa Ramadan.”
( Muttafaq ‘alaih al-Bukhari no.8 dan Muslim no.16).
4.
Keutamaan Ramadan
Rasullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda yang artinya, “Shalat-shalat lima waktu, shalat jumat
ke shalat jumat (berikutnya), Ramadan ke Ramadan (berikutnya) merupakan penghapus
dosa di antara amal-amal tersebut, apabila dosa-dosa besar dijauhi.” (HR.
Muslim no. 236/16).
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya, “Barangsiapa berpuasa Ramadan denga iman
dan berharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(Muttafaq ‘alaih: al-Bukhari n0. 38 dan Muslim no. 760).
5.
Keutamaan berbuat baik di bulan Ramadan
Perbuatan-perbuatan baik yang
lebih utama dilakukan karena keutamaan bulan Ramadan di antaranya:
a.
Shodaqah
Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda yang artinya, “Barangsiapa memberi makanan untuk berbuka
kepada orang yang berpuasa maka dia memperoleh seperti pahalanya tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (Shahiihul jaami’
no. 6415).
b.
Salat malam
Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barangsiapa
melakukan qiyam Ramadan (salat taraawiih) dengan dasar iman dan mengharapkan
pahala dari Allah niscaya dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (Muttafaq
‘alaihi al-Bukhari no. 37 dan muslim no. 759).
c.
Membaca al-Quran. “Jibril bertemu dengan Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadan lalu dia bertadarus
al-Quran dengan beliau.” (Al-Bukhari no. 3220).
d.
I’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan maksud
beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam beri’tikaf di sepuluh akhir bulan Ramadan sampai wafat. (HR. al-Bukhari
no. 2026).
e.
Umrah, mengunjungi Makkah untuk thawaf dan sa’i di
bukan Ramadan.
Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Umrah di bulan
Ramadan setara dengan haji bersamaku.” (Muttafaq ‘alaih al-Bukhari
no. 1863 dan Muslim no. 1256).
Semoga
tulisan ini bermanfaat. Selamat menunaikan Ibadah Puasa teman-teman.
#30HariKebaikanBPNxSKIPPY
#bloggerperempuan #30HariKebaikanBPN